Minggu, 27 Juni 2010

Pertama Kali Dapat Anak

Saya masih ingat ketika awal menikah saya tidak lansung mendapat anak tapi menunggu sekitar dua tahun. Perasaan isteri waktu itu bawaannya sedih aja tapi tetap sabar menunggu pemberian Tuhan karena kita yakin inysa Allah Tuhan akan memberikan seorang anak. Usaha medis dan non medis tidak pula kami lakukan karena kita mengganggap kondisi kita subur dan tidak ada hal yang menghalangi dari segi kesehatan.

Waktu itu musim libur sekolah, kami pulang ke Sumatera Barat kampung isteri. Pada suatu hari saya ingin berobat tangan saya yang patah ke seorang dukun patah. Sampai di sana kami lama menunggu dukun tersebut karena dukun itu punya pekerjaan lain yaitu sebagai seorang Kepala Desa.Jadi, karena lama menunggu kami pergilah ke sebuah wartel di samping tempat pengobatan yang ditunggu oleh beberapa orang perempuan. Selesai menelepon ada seorang nenek yang matanya agak kabur entah karena buta atau sudah tua artinya matanya agak rusak. Dia berkata kepada kami tanpa kami tanya, " Kemaren saya mengurut seorang wanita yang sudah lama tidak punya anak, sekarang kabarnya wanita itu sudah mempunyai anak." kata nenek tadi. Kami tidak terlalu memperdulikan omongan nenek tadi dan berlalu begitu saja.

Kami duduklah di tempat duduk yang sudah disediakan di depan rumah pengobatan tersebut tapi dukun patahnya nggak kunjung tiba, akhirnya kami bosan juga menunggu dan saya menyarankan isteri untuk menemui nenek tadi untuk bertanya tentang apa yang dia omongkan kepada kami tadi. Nenek itupun bersedia dan mengajaknya ke rumah yang ada di bagian belakang. Setelah diperiksanya nenek itu mengatakan bahwa perut isteri saya panas itu makanya tidak bisa hamil. Sebagai obatnya dia menyarankan meminum rebusan daun delima dan buahnya dan juga parutan buah kundur muda yang dicampur dengan gula enau dan diminum suami-isteri.

Setelah sampai di rumah kami minumlah obat-obatan tadi, tak lama setelah sampai ke kampung saya tinggal bersama isteri setelah pulang dari kampung isteri akhirnya isteri hamil.
Anehnya, adapula orang bertanya kepada kami bagaimana isteri saya bisa hamil, maka kami sarankanlah orang tadi pergi ke tempat nenek yang menolong kami tadi. Tapi apa yang terjadi tidak satu orangpun di tempat nenek tadi yang mengaku bisa membantu mengobati orang agar bisa hamil, malah orang yang bertanya tadi dimarahi oleh nenek tadi... Allahu a'lam apa yang terjadi. Jadi, sejarah kami punya anak memang agak terasa aneh, tapi tentu semua itu atas kuasa Allah SWT. kami merasa bersyukur atas karunia mendapatkan seorang anak perempuan. Tiga tahun setelah kelahiran anak pertama, kamipun mendapat anak laki-laki genap satu pasang anak yang kami terima sebagai amanah Allah.